Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendapat pujian dari teman, kolega bisnis, teman kantor, orang yang kita cintai, ataupun guru.
Dalam pujian tersebut ada yang serasa berlebihan dari kemampuan kita, dan ada yang biasa-biasasaja.
Dalam pujian tersebut ada yang serasa berlebihan dari kemampuan kita, dan ada yang biasa-biasasaja.
Al-Imam Al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alwi bin Muhammad Al-Haddad رضي الله عنه berkata di dalam kitabnya Risalatul Mu’awanah wal Muzhaharah wal Mu’azarah:
Jika seseorang memujimu sedangkan hatimu tidak menyukai pujian dan pujian itu memang ada pada dirimu, maka bacalah doa berikut:
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَظْهَرَ الجَمِيْلَ وَسَتَرَ القَبِيْحَ
Alhamdulillahil ladzi adh-haral jamiila wasataral qabiiha
Artinya: Segala puji bagi Allah yang menampakkan yang baik dan menutupi yang buruk
Dan jika dia memujimu dengan sesuatu yang tidak kau miliki, maka sesuai hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhori bacalah :
أَللهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ، وَاغْفِرْلِيْ مَالاَ يَعْلَمُوْنَ، وَاجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ
Allahumma laa tu-akhidznii bimaa yaquuluuna, waghfirlii maa laa ya'lamuuna waj'alnii khoiron mimma yadhunnuun
Artinya:
Ya Allah, jangan Engkau tuntut aku dengan apa yang mereka katakan (ucapkan), dan ampunilah aku atas apa-apa yang mereka tidak ketahui dan jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka sangkakan.