Saat khataman Bukhori di Masjid Ar-Roudloh Jombang Minggu (1/5/2016), Habib Taufiq Assegaf Pasuruan berpesan agar menjauhi perilaku makar/memberontak.
’’Disini disebutkan bahwa orang yang mati dalam kondisi makar terhadap pemerintah yang sah, maka dia mati dalam kondisi jahiliyah,’’ paparnya.
Pemerintahan yang dzolim, kata Habib Taufiq, masih lebih baik dari pada tak ada pemerintahan sama sekali. ’’Kalau memang pemerintahnya dzolim, ingatkan. Kalau tidak bisa diingatkan, bersabarlah. Bersabarlah. Jangan sampai makar,’’ paparnya.
Makar alias memberontak, kata Habib Taufiq, bisa mendatangkan fitnah yang tidak berkesudahan. ’’Lihat di Syria itu. Sudah berapa korban yang jatuh dari rakyat sipil,’’ ucapnya. Warga yang mengungsi saja sampai satu juta. ’’Bukan karena pemerintahnya hebat. Tapi pemberontakan oleh kelompok-kelompok yang tidak jelas membela kepentingan siapa, telah membuat fitnah tak berkesudahan yang membuat rakyat menderita,’’ jelasnya. Ibadah tidak bisa tenang. Sekolah dan mencari nafkah juga tak bisa tenang.
Sahabat Anas bin Malik, kata Habib Taufiq, pernah dilapori seseorang. Bahwa daerahnya dipimpin oleh penguasa yang dzolim. ’’Sahabat Anas bin Malik bilang, tidak ada suatu pemerintahan kecuali semakin dzolim. Semakin dzolim. Dalam kondisi seperti itu, yang paling baik adalah berupaya mengingatkan. Tapi kalau tidak bisa, ya harus bersabar dan bersabar,’’ paparnya.
Pada kesempatan itu, Habib Taufiq juga menerangkan hadits yang melarang muslim membawa senjata. ’’Sebab kalau sudah bawa senjata, setan akan membisiki agar membunuh orang lain,’’ paparnya.
Warga sipil yg paling banyak pegang senjata adalah di Amerika.
Sepanjang 2015, FBI mendata 23 juta orang yang memiliki senjata api. Hampir tiap hari selalu ada laporan kejadian penembakan.
Pada kesempatan itu, Habib Taufiq juga menjelaskan haramnya meneteskan darah sesama muslim. ’’Darah muslim hanya boleh ditumpahkan jika diqisos karena telah membunuh. Atau di rajam karena zina muhson (zina dalam kondisi sudah nikah). Jadi orang2 yang ngebom bunuh diri itu tidak bener. Tidak ada dasarnya sama sekali. Itu bukan mati syahid. Tapi mati sangit. Kalian jangan mudah tertipu," tandasnya.